Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Banyak yang tak tahu kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah pertumbuhan anak. Kekurangan asupan makanan yang mengandung zink, zat besi, serta protein menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Kekurangan asupan terjadi tidak selalu berhubungan dengan kemiskinan namun dapat terjadi oleh perilaku anak yang menyebabkan kurangnya asupan nutrisi oleh tubuh, misal karena diet karena pingin langsing (terjadi pada anak perempuan) pada masa pertumbuhan.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan. Jika tidak ditangani dengan baik maka akan memengaruhi pertumbuhannya hingga ia dewasa nanti. Tidak cuma dampak fisik saja. Berikut adalah risiko yang dialami oleh anak pendek atau stunting di kemudian hari.
- Kesulitan belajar
- Kemampuan kognitifnya lemah
- Mudah lelah dan tak lincah dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya
- Risiko untuk terserang penyakit infeksi lebih tinggi
- Risiko mengalami berbagai penyakit kronis (diabetes, penyakit jantung, kanker, dan lain-lain) di usia dewasa
Kondisi ini disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi anak, bahkan sejak ia masih di dalam kandungan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 20% kejadian stunting sudah terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan. Kondisi ini diakibatkan oleh asupan ibu selama kehamilan kurang berkualitas, sehingga nutrisi yang diterima janin sedikit. Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah kelahiran.
Selain itu, stunting juga bisa terjadi akibat asupan gizi saat anak masih di bawah usia 2 tahun tidak tercukupi. Entah itu tidak diberikan ASI eksklusif ataupun MPASI (makanan pendamping ASI) yang diberikan kurang mengandung zat gizi yang berkualitas.
banyak hal yang perlu diketahui remaja tentang sunting sehingga perlunya pembelajaran sejak dini akan masalah ini.
Terkait hal di atas atas undangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, SMP Negeri 2 Dlingo mengirim 6 orang anggota OSIS dan 1 guru Pembina OSIS untuk mengikuti Deklarasi dan Seminar Penanggulangan Stunting dengan tema " Cantik itu Sehat, Bukan Kurus ". Kegiatan dilaksanakan di Gedung pertemuan Taman Perwacy pada Kamis (21/3/2019).
Narasumber yang hadir yaitu :
1. dr. Rukmono Siswihanto, M.Kes, Sp.OG
adalah Dosen Fakltas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan konsultan kesehatan. Beliau menyampaikan Reproduksi Sehat Menuju Generasi Berkualitas.
2. Wiwid Mestri
Beliau menyampaikan Pentingnya Posyandu sebagai Garda Depan Penanggulangan Stunting.
Hasil dari seminar ini nantinya akan disosialisasikan OSIS kepada seluruh siswa di SMP Negeri 2 Dlingo.
Hasil dari seminar ini nantinya akan disosialisasikan OSIS kepada seluruh siswa di SMP Negeri 2 Dlingo.