Ivan Aditya |
Sabtu, 27 Februari 2016 | 16:46 WIB |
Dibaca: 271 |
Komentar: 0
TERCATAT
sebagai penerima beasiswa Bidikmisi semakin memacu semangat Titik
Ulfatun dari Prodi Pendidikan Akutansi Fakultas Ekonomi untuk terus
berprestasi. Keterbatasan ekonomi orangtuanya bukanlah halangan agar
bisa berprestasi maksimal saat menempuh studi di bangku perguruan
tinggi. Bahkan, terus belajar dan belajar, sehingga menjadi wisudawan
terbaik dapat diraihnya.
"Keterbatasan ekonomi keluarga menjadikan saya terlecut, harus bisa berbuat lebih baik. Senang saja bisa meraih prestasi seperti ini, ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dari UNY," kata Titik Ulfatun, gadis kelahiran Purworejo, 2 Juli 1993, yang berhasil meraih Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,90.
Titik Ulfatun atau biasa disapa Upik ini mengaku, perjuangannya untuk kuliah tidaklah mudah. Bahkan, alumni SMK Negeri 2 Purworejo itu harus menunda keinginannya selama setahun karena gagal saat mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri saat itu. Namun semangatnya yang kuat menjadikan putri dari Ahmad Zaenudin, seorang buruh tani ini bisa mewujudkan kuliah di UNY.
Lulusan tercepat disandang Iva Nandya Atika dari Prodi Pendidikan Fisika FMIPA yang berhasil menempuh pendidikan S1 dalam waktu 3 tahun 4 bulan. Menurut gadis kelahiran Klaten, 4 Desember 1993, untuk bisa lulus dalam waktu singkat strategi yang diambil adalah mengambil paket maksimal sks tiap semesternya.
Putri (alm) Arda Belly dengan Candra Enyani tersebut selalu meraih peringkat 10 besar saat studi di bangku SD dan SMP, bahkan saat duduk di bangku SMA tidak pernah lepas dari posisi 3 besar. Warga Jalan Beringin, Lahat, Sumatera Selatan ini, mengaku selalu mengambil mata kuliah secara paket selama menempuh studi di UNY, serta belajar dengan tekun. (Asa)
Sumber : http://krjogja.com/read/292325/keterbatasan-ekonomi-melecut-titik-berprestasi.kr
"Keterbatasan ekonomi keluarga menjadikan saya terlecut, harus bisa berbuat lebih baik. Senang saja bisa meraih prestasi seperti ini, ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dari UNY," kata Titik Ulfatun, gadis kelahiran Purworejo, 2 Juli 1993, yang berhasil meraih Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,90.
Titik Ulfatun atau biasa disapa Upik ini mengaku, perjuangannya untuk kuliah tidaklah mudah. Bahkan, alumni SMK Negeri 2 Purworejo itu harus menunda keinginannya selama setahun karena gagal saat mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri saat itu. Namun semangatnya yang kuat menjadikan putri dari Ahmad Zaenudin, seorang buruh tani ini bisa mewujudkan kuliah di UNY.
Lulusan tercepat disandang Iva Nandya Atika dari Prodi Pendidikan Fisika FMIPA yang berhasil menempuh pendidikan S1 dalam waktu 3 tahun 4 bulan. Menurut gadis kelahiran Klaten, 4 Desember 1993, untuk bisa lulus dalam waktu singkat strategi yang diambil adalah mengambil paket maksimal sks tiap semesternya.
Putri (alm) Arda Belly dengan Candra Enyani tersebut selalu meraih peringkat 10 besar saat studi di bangku SD dan SMP, bahkan saat duduk di bangku SMA tidak pernah lepas dari posisi 3 besar. Warga Jalan Beringin, Lahat, Sumatera Selatan ini, mengaku selalu mengambil mata kuliah secara paket selama menempuh studi di UNY, serta belajar dengan tekun. (Asa)
Sumber : http://krjogja.com/read/292325/keterbatasan-ekonomi-melecut-titik-berprestasi.kr