WMN 2015 -- Bimbingan di definisikan
dalam beratus-ratus secara umum, bimbingan di anggap sebagai sebuah
usaha untuk membantu orang dalam memahami dirinya sendiri dan dunia
tentang dirinya atau sebagai sebuah usaha untuk mencapai realisasi diri
maksimal individu.
Secara konseptual bimbingan melihat melibatkan sebuah sudut pandang
dalam membantu seseorang sebagai sebuah konstruk pendidikan, bimbingan
adalah wilayah pengalaman yang membantu siswa agar mampu membantu
dirinya sendiri dan sebagi sebuah layanan, bimbingan adalah prosedur
yang terorganisir untuk mencapai sebuah hubungan yang saling membantu.
Untuk memperoleh pengertian yang jelas tentang “bimbingan” berikut di
kutipkan pengertian bimbingan (guidance) menurut beberapa sumber
year book of education menyatakan bahwa: “
guidance
is a process of helping idividual through their own effort to discover
in developing their potentialisties both forpersonal happiness and
social usefulness” “bimbingan adalah proses bantuan antara individu
untuk mencapai pemahaman diri dan pengaruh diri sendiri yang dibutuhkan
untuk penyesuaian diri secaramaksimum kepada sekolah, keluarga serta
masyarakat” sedangkan rogers “
conseling is series of direct contants
with the individual with aims to offer him assistance in changing his
attitude and behaviour” “konseling adalah serangkaian kontak atau
hubungan bantuan langsung dengan individu dengan bertujuan memberikan
bantuan kepadanya dalam mengubah sikap dan tingkah lakunya.
Urgensi BK dalam keseluruhan program pendidikanPerlu
kita pahami terlebih dahulu, apakah perbedaan antara bimbingan dan
pendidikan? Bukankah pendidikan itu sebenarnya merupakan pendidikan yang
telah dilaksanakan disekolah-sekolah sejak dahulu. Bimbingan itu
sebenarnya menyangkut semua usaha pendidikan yang dilakukan oleh guru
baik didalam maupun diluar sekolah.
Namun demikian, walaupun bimbingan itu menyangkut tiap-tiap aspek dari
kegiatan sekolah, hendaknya perlu diperhatikan bahwa pendidikan dan
bimbingan berbeda dalam tujuan dan prosesnya. Pendidikan itu lebih
menyangkut pada masalah perorangan (Individu), sedangkan bimbingan
banyak menyangkut dengan faktor-faktor di luar individu.
Jadi
bimbingan itu dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pendidikan. Dalam
arti khusus, bimbingan menyangkut semua teknik konseling dan semua macam
informasi yang dapat menolong individu untuk menolong dirinya sendiri.
Fungsi bimbingan dan konseling
a. Pencegahan (preventif)
Layanan bimbingan dapat berfungsi
pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya
masalah. Layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar
terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat
perkembangannya.Kegiatannya dapat berupa program orientasi, bimbingan
karir, inventaris data.
b. Pemahaman
Maksudnya yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu pihak-pihak tertentu sesuai
dengan keperluan pengembangan siswa dan agar siswa dapat menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
Untuk mencapai perkembangan optimal siswa sesuai dengan tujuan
institusional lembaga pendidikan pada dasarnya membina tiga usaha pokok,
yaitu:
1. Pengelolaan administrasi sekolah
2.
Pengembangan pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta
keterampilan melalui program intrakulikuler maupun ekstrakulikuler
3.
Pelayanan khusus kepada siswa dalam berbagai bidang yang
membulatkan pendidikan siswa/ menunjang kesejahteraan siswa seperti
membina Osis, Pelayanan kesehatan, kerohanian, pengadaan warung sekolah,
perpustakaan sekolah.
Dalam fungsi pemahaman disini mencakup:
1. Pemahaman tentang diri siswa
2. Pemahaman tentang lingkungan siswa
3. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas.
c. Perbaikan (penyembuhan)
Fungsi bimbingan yang kuratif yaitu yang
berkaitan erat dengan fungsi bimbingan dan konseling yang akan
mengahasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan
siswa baik aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang
digunakan adalah konseling dan remidial teaching.
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Yang berarti layanan
bimbingan dan konseling yang diberikan dapat membantu siswa dalam
memelihara dan mengembangkan pribadinya secara mantap, terarah dan
berkelanjutan. Yaitu konselor senantiasa berupaya menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, memfasilitasi perkembangan siswa. Dengan
demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan
kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan
berkelanjutan.
e. Fungsi penyaluran (distributif)
Yaitu fungsi bimbingan memberi
bantuan kepada siswa dalam memilih kemungkinan kesempatan yang ada dalam
lingkungan sekolah. Misalnya kegiatan ekstrakurikuler jurusan, program
studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan sesuai dengan
minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
f. Fungsi adaptasi (adative)
Yaitu fungsi bimbingan sebagai
pemberi bantuan para pelaksana pendidikan khususnya konselor guru atau
dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, bakat, kebutuhan serta kemampuan siswa dan
memperhatikan dinamika kelompok.
g. Fungsi penyesuaian (adjuditive)
Fungsi bimbingan sebagai pemberi
bantuan kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan
konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah atau norma
agama.
Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan
berbagai jenis layanan bimbingan dan pendukung bimbingan dan konseling
untuk mencapai hasil sebagaimana yang terkandung dalam masing-masing
fungsi. Setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling harus
dilaksanakan secara langsung mengacu pada salah satu atau beberapa
fungsi tersebut, agar hasil yang hendak dicapai secara jelas dapat
diidentifikasikan dan dievakuasi.
Tujuan bimbingan dan konseling
A.Tujuan umum
Tujuan umumnya adalah sesuai dengan tujuan pendidikan
sebagaimana dalam UU Sistem Pendidikan Nasional tahun 1989 (UU No.
2/1989) yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan:
-Mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas perkembangannya
-Mengenal dan memahami potensi/ peluang yang ada dilingkungannya
-Mengenal dan menentukan tujuan hidupnya
-Memahami dan mengatasi permasalahan pribadi
-Menggunakan kemampuan untuk kepentingan pribadi, lembaga dan masyarakat
-Menyesuaikan diri dengan lingkungan
-Mengembangkan segala potensi dan kekuatannya secara tepat dan teratur secara optimal.
B.Tujuan khusus
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan
untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan perkembangannya
yang meliputi aspek pribadi-sosial, perkembangan belajar (akademik), dan
perkembangan karir.
1) Tujuan bimbingan dan konseling yang menyangkut aspek pribadi-sosial siswa antara lain:
-Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.
-Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi
-Membuat pilihan secara sehat
-Mempu menghargai orang lain
-Memiliki rasa tanggungjawab
-Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi
-Dapat menyelesaikan konflik
-Dapat membuat keputusan secara efektif.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek perkembangan belajar (akademik) adalah:-Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.
-Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan
-Mampu belajar secara efektif
-Memiliki keterampilan, kemampuan dan minat.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek perkembangan karir, antara lain:-Mampu membentuk identitas karir, dengan mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam lingkungan kerja
-Mampu merencanakan masa depan
-Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir
-Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.
Faktor yang melatarbelakangi bimbingan dan penyuluhan dibutukan dalam lapangan pendidikan.A. Faktor perkembangan pendidikan
1. Demokrasi pendidikan
2. Perubahan sistem
3. Perluasan peraturan pendidikan.
B. Faktor sosial kultural
Faktor
ini muncul sebagai akibat dari perubahan sosial dan budaya yang
menimbulkan kesenjangan antara satu golongan dengan golongan lain.
C.Faktor psikologi
Dari
segi psikologis anak adalah pribadi yang sedang berkembang yang menuju
kearah kedewasaan, perubahan tersebut menyebabkan berada dalam keadaan
yang sulit. Untuk itu, mereka perlu mempersiapkan diri dari segala
intelektual emosional.
4. Peran bimbingan dan penyuluhan dalam pendidikan
Peranan
bimbingan dan penyuluhan disekolah ialah mempelancar usaha-usaha
sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Usaha untuk mencapai tujuan
ini sering mengalami hambatan, dan ini terlihat pada anak-anak didik.
Mereka tidak bisa mengikuti program pendidikan disekolah karena mereka
mengalami masalah, kesulitan ataupun ketidakpastian. Disinilah letak
peranan bimbingan dan penyuluhan, yaitu untuk memberikan bantuan untuk
mengatasi masalah tersebut sehingga anak-anak dapat belajar lebih
berhasil. Dengan begitu, pencapaian tujuan pendidikan lebih dapat
diperlancar.
5. Kedudukan bimbingan dan penyuluhan dalam pendidikan
Beberapa
kriteria yang menjadi syarat bahwa pendidikan dapat dikata bermutu
adalah pendidikan yang mampu mengintregasikan tiga bidang kegiatan utama
secara efektif, yaitu: bidang administratif dan kepemimpinan, bidang
instruksional dan kurikulum, dan bidang pembinaan siswa (bimbingan dan
konseling).
a. Bidang administratif dan kepemimpinan
Bidang
ini merupakan kegiatan yang berkaitan dengan masalah administrasi dan
kepemimpinan, yaitu masalah yang berhubungan dengan cara melakukan
kegiatan secara efesien.
b. Bidang pengajaran dan kurikuler
Bidang
ini bertanggung jawab dalam kegiatan pengajaran dan bertujuan untuk
memberikan bekal, pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada
pesertadidik. Pada umumnya bidang ini merupakan pusat kegiatan
pendidikan dan merupakan tanggung jawab utama staff pengajar.
c. Bidang pembinaan siswa (bimbingan dan konseling).
Bidang
ini terkait dengan program pemberian layanan bantuan kepada peserta
didik dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal melalui
interaksi yang sehat dengan lingkungannya.
Menurut Dr. Thari
Musnamar, bimbingan dan penyuluhan disekolah dalam pelaksanaannya
mempunyai beberapa pola atau kemungkinannya operasionalnya:
1.Bimbingan identik dengan pendidikan.
2.Bimbingan sebagai pelengkap pendidikan.
3.Bimbingan dan penyuluhan sebagai pelengkap kurikuler.
4.Bimbingan dan penyuluhan sebagai bagian dari layanan urusan kesiswaan.
5.Bimbingan dan penyuluhan sebagai sub sistem pendidikan.
Peramu:
Nurul Azizah Zain
(Mahasiswi Bimbingan dan Konseling UNNES Semarang)