Kamis, 28 April 2016

Ujian Nasional antara Prestise dan Prestasi

SMP NEGERI 2 DLINGO

foto



Tanpa terasa waktu begitu cepat berlalu. Sebentar lagi akan menghadapi sebuah perhitungan akbar dalam buku harian hidup kalian: Ujian Nasional 2016 Ujian nasional merupakan salah satu momen terpenting dalam hidup kita yang memberi jalan untuk langkah hidup selanjutnya. Namun, bukan berarti harus dijadikan beban. Santai saja sambil terus berusaha menambah bekal untuk menghadapinya, yaitu belajar dan latihan soal. Sebab, keberhasilan itu adalah milik orang yang tekun. Tindakan memang tidak selamanya mendatangkan kecerdasan, tetapi tidak ada kecerdasan tanpa tindakan. Puncak kecerdasan akan bisa diraih oleh seseorang jika ia sudah siap menerima dirinya sendiri. Kelolalah waktu belajar kamu dengan disiplin yang tinggi karena disiplin adalah ruh dari sebuah kecerdasan. Disiplin bisa mengantarkan semua orang meraih kesuksesan dan harga diri yang tinggi. Walau terkadang kesulitan menghadang jalan kita, namun bukanlah kesulitan yang membuat kita takut melangkah, tetapi ketakutan itulah yang mempersulit kita. Sebagaimana kata orang bijak, kemauan untuk ‘menang’ memang penting, tetapi kemauan untuk mempersiapkan diri adalah mutlak. Ingat, pikiran adalah muatan perasaan tentang siapa diri kita. Kebodohan dan kecerdasan berasal dari diri kita. Sedangkan pikiran mempunyai kekuatan yang sama dengan tangan, bukan untuk menggenggam dunia, tetapi untuk mengubahnya.


sumber :http://dikdas.bantulkab.go.id/berita/224-ujian-nasioanl-antara-prestise-dan-prestasi

Senin, 25 April 2016

PEKAN BUDAYA JAWA HARI KARTINI TAHUN 2016

SMP NEGERI 2 DLINGO
Warta SpedaDlingo // Berlokasi di Halaman SMP Negeri 2 Dlingo pada Hari Senin, 25 April 2016 dilaksanakan kegiatan Pekan Budaya Jawa. Kegiatan ini merupakan salah satu program sekolah dalam upaya Pembinaan, Pengembangan, serta Peningkatan Mutu sebagai sekolah berbasis budaya, sebagai salah satu strategi pelestarian budaya di lingkungan sekolah.
Pendidikan Seni Budaya di sekolah merupakan salah satu aspek penting karena pendidikan seni memiliki peranan dalam pembentukan pribadi siswa yang harmonis antara Logika, Etika, Estetis, Artistik dalam pengembangan kreativitas dalam menumbuhkan kesadaran, kemampuan berapresiasi terhadap keragaman budaya. Acara dibuka oleh Kepala SMP Negeri 2 Dlingo Bapak Mugiyono, M.Pd.

"Acara dari Pekan Budaya Jawa kali ini terdiri dari lomba berbusana jawa, lomba pidato bahasa jawa, dan lomba nembang" keterangan dari Ketua Panitia Bapak Jumadi, S.Pd.

"karena masih dalam suasana hari kartini, maka dilengkapi dengan lomba dimas diajeng serta lomba menyanyi Lagu Ibu Kita Kartini dengan aransement oleh masing masing kelas" jelasnya.


Peringatan Hari Kartini Tahun 2016

SMP NEGERI 2 DLINGO
Peringatan Hari Kartini Tahun 2016 dilaksanakan tanggal 25 April 2016 dengan dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya :
1. Upacara Bendera
2. Lomba menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini
3.Lomba Dimas Diajeng
4. Lomba Pidato

Kegiatan cecara resmi dibuka oleh Bapak Mugiyono, M.Pd. selaku kepala SMP Negeri 2 Dlingo




















Sabtu, 23 April 2016

PENDIDIKAN IBADAH MANASIK HAJI SISWA SMP SE-KABUPATEN BANTUL 2016

SMP NEGERI 2 DLINGO

Warta  Speda Dlingo (24/4/2016) Wakil Bupati Bantul Drs H Abdul Halim Muslih membuka kegiatan Pendidikan Ibadah Manasik Haji yang diikuti oleh lebih dari 1000 siswa SMP Se-Kabupaten Bantul di Masjid Agung Manunggal Bantul. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pesan bahwa siswa yang saat menempuh pendidikan di level SMP akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan pengetahuan agama yangmumpuni dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan mereka. Upaya dukungan Pemerintah Bantul dilakukan melalui Dinas Sosial dalam pembiayaan kegiatan selain partisipasi dari masing masing sekolah yang terlibat dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh MGMP PAI Kabupaten Bantul. Salah satu sekolah yang berpartisipasi mengirimkan siswa untuk mengikuti kegiatan ini adalah SMP Negeri 2 Dlingo.
 " Sejak pertama kegiatan ini dilaksanakan, sekitar sepuluh tahun yang lalu, setiap tahunnya kami mengirimkan siswa " jelas Mugiyono, M.Pd.Kepala SMP Negeri 2 Dlingo.

Kegiatan diimulai dari Masjid Agung Manunggal Bantul menuju Lapangan Paseban dilanjutkan ke Padang Pasir Parangtritis.


Untuk lebih memahami rangkaian ibadah manasik haji kita tengek referensi berikut :
Sumber : http://www.jadipintar.com/2013/09/Urutan-Tata-Cara-dan-Tempat-Tempat-Manasik-Haji.html

Urutan, Tata Cara dan Tempat-Tempat Manasik Haji

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Pengertian haji, secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa “Haji adalah berkunjung ke Baitullah, untuk melakukan Thawaf, Sa’i, Wukuf di Arafah dan melakukan amalan – amalan yang lain dalam waktu tertentu (antara 1 syawal sampai 13 Dzul Hijjah) untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT”.
Manasik. Manasik haji adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji] sesuai dengan rukun-rukunnya.[1] Dalam kegiatan ibadah haji, calon jamaah haji akan dilatih tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dilaksanakannya, misalnya rukun haji, persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, para calon jamaah haji juga akan belajar bagaimana cara melakukan praktik tawaf, sa’i, wukuf, lempar jumrah, dan prosesi ibadah lainnya dengan kondisi yang dibuat mirip dengan keadaan di tanah suci.
Rukun Haji (Sesuatu yang  harus dilaksanakan bila ada salah satu atau lebih tidak dilaksanakan, maka tidak dapat diganti dengan dam (denda), dan hajinya batal (tidak sah).
1.    Ihram
2.    Wukuf di Arafah
3.    Thawaf  Ifadlah 
4.    Sa’i
5.    Memotong rambut / Tahallul
6.    Tertib

Wajib Haji (Sesuatu yang  harus dilaksanakan dan apabila salah satu ada yang ditinggalkan, maka hajinya sah tapi harus membayar dam (denda).
1.    Ihram dari Miqat
2.    Mabit di Muzdalifah
3.    Mabit di Mina
4.    Melempar Jumrah
5.    Thawaf Wada’


1. Urutan kegiatan dalam Ibadah Haji :

Dalam kegiatan dan pelaksanaan Ibadah Haji, terdapat urutan rukun dan wajib Haji yang harus dilaksanakan oleh setiap jamaah Haji. urutan kegiatan tersebut sebagai berikut :
    thawwaf Qudum
  1. Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, calon jamaah haji mulai berbondong untuk melaksanakan Thawwaf Qudum di Masjid Al Haram, Makkah. Calon jamaah haji memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), sesuai miqatnya, kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka..                                                                                                          
  2. Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua calon jamaah haji menuju ke padang Arafah
    wukuf
    Wukuf di Arafah.
    untuk menjalankan ibadah wukuf. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang Arafah hingga Maghrib datang. Sebagaimana Sabda Nabi, Al-hajju ‘Arafah”, maksudnya adalah inti dan puncak haji adalah melaksanakan wukuf di Arafah. Arafah berarti mengenal, mengetahui, dan menyadari. Sedangkan makna wukuf adalah berdiam diri.
    Dengan demikian, makna wukuf di Arafah adalah berdiam diri untuk meditasi dan menengadah guna merenungkan eksistensi diri di hadapan Allah swt. dan dihadapan makhluk alam semesta kemudian melakukan transformasi ruhaniah secara besar-besaran.
    Dengan wukuf di Arafah tersebut, orang-orang yang melaksanakan haji diharapkan menjadi arif dan sadar akan eksistensi dirinya, dari mana ia berasal dan ke mana ia akan pergi, sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, serta memanifestasikan dan mengaplikasikan kesadaran tersebut dalam bentuk tindakan konkret dalam kehidupan pribadi dan kehidupan masyarakatnya.                                                                                                                                                                                                                                    
  3. Tanggal 9 Dzulhijjah malam, jamaah menuju ke Muzdalifah untuk mabbit (bermalam) dan
    mabit
    Mabit di Musdzalifah.
    mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya. Mabit di Muzdalifah artinya bermalam atau berhenti sejenak atau menginap    di Muzdalifah pada malam 10 Dzul Hijjah selepas wukuf di Arafah. Dibagian sebelah barat dari Muzdalifah ini terletak Masy'aril Haram, yaitu gunung Quzah.. Mufassir lain mengatakan,  Masy'aril Haram adalah Muzdalifah seluruhnya. Di tempat itu jama'ah Haji melakukan mabit atau wukuf, minimal  telah melewati tengah malam. Memang,  yang lebih utama  mabit dilakukan sampai selesai shalat Subuh sebelum berangkat ke Mina untuk melakukan  Jumroh Aqobah.                                                                                                                                               
  4. Tanggal 9 Dzulhijjah tengah malam (setelah mabbit) jamaah
    meneruskan perjalanan ke 
     Mina untuk melaksanakan ibadah melontar Jumroh. Mina adalah sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah Timur kota Mekkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah. Mina mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah haji seluruh dunia. Tenda-tenda itu tetap berdiri meski musim haji tidak berlangsung. Mina paling dikenal sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan lempar jumrah dalam ibadah haji
    Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal di sini sehari semalam sehingga dapat melakukan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah.
    Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi karena para jamaah haji akan melempar jumrah. Tempat atau lokasi melempar jumrah ada 3 yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula. Di Mina jama'ah haji wajib melaksanakan mabit (bermalam) yaitu malam tanggal 11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau malam tanggal 11,12,13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani.
    Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihanbinatang kurban. Di Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid dimana Nabi Muhammad saw. melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah haji.

  5. Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melaksanakan ibadah melempar
    Jumrah
    sebanyak tujuh 
    kali ke Jumrah Aqobah sebagai simbolisasi mengusir setan. Melempar jumrah adalah simbol perlawanan manusia terhadap setan. Manusia harus melakukan perlawanan kepada setan karena mereka selalu berupaya menyesatkan manusia dari jalan kebenaran dan menjauhkan mereka dari jalan Allah swt. Melempar jumrah adalah simbol keteladanan Hajar yang menunjukkan sikap permusuhan terhadap setan.
    Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa sewaktu Ibrahim membawa Ismail untuk disembelih, setan membujuk Hajar agar menghentikan langkah suaminya itu. Sebagi seorang ibu, menurut setan, Hajar tidak akan sampai hati mengetahui buah hatinya dikorbankan. Perkiraan setan ternyata meleset. Bukannya menuruti bisikan setan, Hajar malah mengambil batu dan melemparinya berkali-kali.
    Dalam ibadah haji, melempar jumrah tidak hanya dilakukan dalam satu hari melainkan tiga atau empat hari. Ini menunjukkan perintah Allah yang sangat tegas agar manusia benar-benar memusuhi setan dan tidak bersekutu dengannya. Panji-panji harus terus dikibarkan dan genderang perang melawan setan harus terus ditabuh. Dilanjutkan dengan tahallul yaitu mencukur rambut atau sebagian rambut.                                                
  6. Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanan ke
    Masjidil Haram 
    untuk Thawwad ifadhah/Thawaf Haji (menyelesaikan Haji). Sedangkan jika mengambil nafar akhir jama'ah tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumroh sambungan (Ula dan Wustha).Thawaf artinya: 
    Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali di mana posisi Ka’bah berada di sebelah kiri jama’ah. Diawali dan diakhiri sejajar dan searah dengan Hajar Aswad. Macam-macam thawwaf:
    1. Thawaf Qudum ialah: thawaf selamat datang, yang dikerjakan ketika baru datang di kota Mekah bilamana tidak dikerjakan hajinya tetap sah, karana hukumnya sunnah.
    2. Tawaf Ifadhah ialah: thawaf yang termasuk rukun haji, bilamana tidak dikerjakan maka hajinya tidak sah karana hukumnya wajib.
    3. Tawaf sunah ialah, tawaf yang bila dikerjakan mendapat pahala dan bila tidak dikerjakan tidak berdosa.
    4. Thawaf Nadzar ialah, Thawaf yang dilakukan karena punya nadzar
    5. Tawaf wada' ialah: sebagai tawaf pamitan, (tawaf selamat tinggal ) tawaf yang dikerjakan ketika akan meninggalkan kota Mekah, sedangkan hukumnya wajib, jika tidak mengerjakan maka harus membayar Dam.

  7. Tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di
    tugu pertama, tugu 
    kedua, dan tugu ketiga.Melontar pertama kali adalah melontar Jumrah 'Aqabah pada hari Ied. Tetapi jika seseorang melakukannya pada tengah malam bagian kedua dari malam Ied, maka demikian itu cukup baginya. Sedangkan yang utama adalah melontar Jumrah 'Aqabah antara waktu dhuha sampai terbenam matahari pada hari Ied. Tapi jika terlewatkan dari waktu itu, maka dapat melontar setelah terbenamnya matahari pada hari Ied. Caranya adalah dgn 7 kali melontar dgn membaca takbir setiap kali melontar.
    Adapun melontar pada hari-hari tasyriq adalah dilakukan setelah matahari condong ke barat (setelah dzuhur). Yaitu memulai dgn melontar Jumrah Ula yang dekat dgn masjid Al-Khaif sebanyak 7 kali lontaran disertai takbir setiap melontar. Lalu Jumrah Wustha dgn 7 kali melontar disertai takbir setiap kali melontar. Kemudian melontar di Jumrah 'Aqabah sebanyak 7 kali lontaran disertai takbir setiap kali melontar. Dan demikian itu dilakukan pada tanggal 11,12, & 13 Dzulhijjah bagi orang yang  tak hendak mempercepat pulang dari Mina. Tapi bagi orang yang ingin mempercepat pulang dari Mina, maka hanya sampai tanggal 12 Dzulhijjah.
    Dan disunnahkan setelah melontar Jumrah Ula & Jumrah Wustha berhenti di samping tempat melontar. Di mana setelah melontar Jumrah Ula disunahkan berdiri di arah kanan tempat melontar dgn menghadap kiblat seraya berdo'a panjang kepada Allah. Sedang sehabis melontar Jumrah Wustha disunnahkan berdiri disamping kiri tempat melontar dgn menghadap kiblat seraya berdo'a panjang kepada Allah. Tapi sehabis melontar Jumrah 'Aqabah tak disunnahkan berdiri di sampingnya karena Nabi saw. setelah melontar Jumrah Aqabah tak berdiri disampingnya.                                                                   
  8. Jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan Thawaf 
    thawwaf wada'
    Thawwaf Wada' 
    Wada’ 
    (Thawaf perpisahan) sebelum pulang ke negara masing-masing. Dilakukan pada saat akan meninggalkan Mekah yang biasanya dilakukan untuk menghormati Baitullah karena akan berpisah. Hukum Thawaf Wada' adalah wajib, sehingga kalau tidak dikerjakan wajib membayar dam (menyembelih kambing). Thawaf ini di sebut juga Thawaf Perpisahan. Thawaf wada’ merupakan penutup dari kewajiban – kewajiban haji yang seorang haji wajib melakukannya sebelum pergi menuju negerinya atau meninggalkan kota Mekkah.
Rasulullah saw yang bersabda :
“Janganlah seseorang diantara kalian itu pergi (meninggalkan Mekkah) sampai penutupannya itu di ka’bah”.
“Tiada ampunan meninggalkan thawaf wada’ kecuali bagi yang sedang haid maupu nifas”.


2. 10 Tips Tetap Sehat Saat Berhaji

Pertemuan besar para jama’ah dari berbagai bangsa di dunia yang membuat kondisi Tanah Suci menjadi luar biasa padat, juga bisa menjadi faktor mudahnya penularan langsung atau tidak langsung berbagai penyakit menular. Apalagi jamaah haji juga harus membiasakan diri dengan makanan lokal yang belum tentu cocok di perut, sebab urusan konsumsi, sudah diatur oleh penyelenggara perjalanan haji. Untuk itu perlu adanya tindakan pencegahan yang direkomendasikan dan harus dilakukan para jamaah guna memperkecil resiko-resiko yang mungkin akan menghinggapi selama perjalanan ibadah di Sudi Arabia. Langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan diantaranya:
1.Kebersihan Makanan dan Minuman. Tidak direkomendasikan jamaah haji untuk meminum air kran, sebab air kran berbahaya untuk dikonsumsi, karena berupa air mentah yang masih banyak mengandung mikroorganisme. Perjalanan panjang selama 10 jam antara Madinah dan Mekah dalam cuaca panas terik pastilah akan membuat para jamaah haji lelah dan kehausan. Padahal di sepanjang perjalanan tidak bisa dipastikan akan menemukan makanan, air minum bersih atau toilet. 
2.Membawa Bekal Air Minum. jika ingin yang natural bisa dipilih air Zam zam. Air Zam Zam aman diminum walau mentah karena mengandung flouride tinggi yang mampu membunuh kuman. Sehingga resiko dehidrasi selama dalam perjalanan tidak akan terjadi. 
3.Kebersihan Tempat Makan. Para jamaah haji pun harus memeriksa dengan teliti kebersihan tempat makan yang akan dipilih. Misalnya di distrik Haram, sebaiknya jamaah haji menghindari untuk makan di restauran yang kelihatan kurang bersih. Mengintip kebersihan restoran sebelum memesan makanan dan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan adalah hal yang mutlak dilakukan. 
4.Membawa Sabun Mandi SendiriSaat menerima jatah makanan, hendaknya juga diperiksa apakah masih hangat atau sudah basi. Sebab pengolahan makanan dalam jumlah besar sehingga kadang diolah jauh sebelum jam makan tiba. Jika sudah dalam kondisi tidak baik, sebaiknya tidak dikonsumsi.
6.Membekali Obat Untuk Berjaga-jaga. Memerhatikan penyakit yang telah diidap sedari di tanah air. Seyogyanya sebelum keberangkatan, memeriksakan diri dan berkonsultasi pada dokter keluarga, sehingga dokter bisa memberikan saran bagaimana menjaga diri supaya kemungkinan komplikasi bisa dihindari. 
7.Memberitahu Kepala Kelompok Tentang Penyakit Anggotanya. Agar selalu tanggap dan waspada. Sebagian besar kaum lanjut usia mengalami resiko pembengkakan pembuluh darah yang mengakibatkan gagal vena atau masalah jantung. Bagi yang memiliki tekanan darah tinggi juga harus berhati-hati. Terutama pada beberapa obat yang bisa meningkatkan tekanan jantung, seperti obat flu dan pelega tenggorokan. 
8.Selalu berkonsultasi dengan dokter kelompok. Bagi yang mengidap diabetes, tidak berarti harus berhenti makan karena takut gula darah naik. Sebaiknya tetap makan makanan diet seperti salad buah dan makanan kecil rendah gula, serta tidak tidur di siang hari dan lebih memperhatikan penanganan luka-luka kecil akibat terinjak atau terdorong.
9.Cukup beristirahat. jamaah haji Butuh stamina yang baik untuk bisa mengikuti rangkaian Ibadah Haji. Untuk itu, cukup istirahat mutlak diperlukan. Jangan sampai gara-gara terlalu banyak jalan-jalan dan belanja, kondisi fisik menjadi drop dan menjadi tak cukup fit untuk mengikuti ibadah. 
10.Menyediakan krim. Bagi jamaah haji yang berkulit sensitif, ada baiknya menggunakan krim anti jamur. Krim anti nyamuk juga dianjurkan untuk melindungi diri dari gigitan serangga. Krim untuk menjaga kelembaban kulit dan melindungi kulit dari sengatan matahari juga dianjurkan.
Sebarkan !!! insyaallah bermanfaat.
                      ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ                      
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Senin, 18 April 2016

MENGEJA KEMBALI ESENSI MAKNA HARI KARTINI

SMP NEGERI 2 DLINGO
  RA Kartini atau Dewi Sartika
Oleh : Fury Fariansyah
(Kabid. Kajian KeIslaman PC IMM Magelang)
Sebagai perwujudan komitmen dan pengejawantahan kembali semangat nasionalisme sebagai masyarakat yang cinta tanah air, berbagai warna bentuk masyarakat tuangkan. Salah satunya adalah momentum pada tanggal 21 April. Kini menjadi pertanyaan dalam benak pikiran kita adalah ada apa dengan 21 april? Sebagai masyarakat yang bernasionalisme, tentu kita tahu dan paham bahwa 21 april adalah momentum bersejarah yang selalu kita peringati dan kita kenal dengan “Hari Kartini”. Dari tradisi jawa hingga ala ibu kota, bangsa indonesia berbondong-bondong setiap tahun memperingati yang namanya Hari Kartini. Dari ceremony hingga filosofi masyarakat memaknai hari kartini. Ragam warna masyarakat menuangkan ekspresinya dalam memaknai hari kartini itu sendiri. Ada yang bersanggul dengan pakaian jawa, ada pula yang bergaya modern, serta dalam bentuk apapun demi memperingati hari kartini. Satu hari lagi, bertepatan pada hari jum’at bangsa Indonesia akan memperingati hari tersebut sebagai hari kartini. Terkadang momentum seperti itu hanya menjadi simbolik saja. Ini yang menjadi kegelisahan bangsa dalam agenda besar menuju suatu perubahan. Peringatan bersejarah yang seharusnya menjadi cermin refleksi kini hanya tinggal sesuatu yang tiada harganya kecuali sebagai simbolik belaka.
Membuka History Kartini
Ketika kita berbicara tentang sosok kartini, tentu dalam angan kita tak lepas dari bayangan pahlawan wanita. Kartini adalah sosok wanita yang lahir dari keluarga bangsawan. Ia lahir di desa Mayong, Kabupaten Jepara yang kini lebih dikenaldengan kota ukir. Sebagai anak seorang bupati, Kartini hidup dalam keluarga yang berkecukupan. Saat kecil, Kartini dimasukkan ke sekolah elit orang-orang Eropa yaitu Europese Lagere School (ELS) dari tahun 1885-1892. Di sekolah itulah, Kartini banyak bergaul dengan anak-anak Eropa, sehingga Kartini mempunyai modal untuk bisa membaca dan menulis.
Karena membaca surat kabar dan majalah, kartini bisa mengetahui berbagai macam kemajuan-kemajuan yang dimiliki oleh kaum wanita di Negeri Belanda, hal itulah yang menimbulkan dan membangkitkan pemikiran-pemikiran cerdas Kartini menyangkut ketuhanan, kebijaksanaan dan keindahan ditambah dengan Humanisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air). Pada zaman Belanda sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 dimana ketika itu seorang wanita kalau sudah menginjak dewasa maka harus berada di dunia yang di batasi oleh tembok rumah. Dalam sejarah, mungkin kita pernah mendengar bahwa dahulu kalau perempuan sudah dewasa yang terjadi adalah nikah, di rumah, ngurus suami, anak dan lain sebagainya tanpa di perbolehkan untuk menuntut ilmu, meniti karir dan lainnya.
Dengan Fenomena tersebut, Kartini merasa bahwa kaum wanita telah terdiskriminasi atas hak-hak yang seharusnya kaum wanita dapatkan. Ia memberanikan diri untuk mendobrak kejumudan berfikir saat itu. Masyarakat masih berkubang dengan mitos dan adat jawa bahwa wanita itu harus dipingit dalam gelapnya tembok rumah. Secara singkat cerita, Kartini memiliki peran penting dalam sejarah perempuan yaitu membongkar tradisi pendiskriminasian pingit kaum perempuan saat itu. Semboyan “Habis Gelap Terbitlah Terang”, menjadi simbol dan bergema bagi kalangan perempuan. Semboyan tersebut sebagai wujud lahirnya sebuah gerakan pembebasan hak wanita dari “pengisolasian gender” dalam tataran tradisi dan budaya di tengah-tengah kehidupan sosial. Dan kini Kartini mampu meninggalkan sejarah emas bagi kaum wanita Indonesia sehingga ia ditetapkan sebagai pahlawan wanita dan setiap tahunnya pada tanggal 21 April selalu diperingati dengan “Hari Kartini” sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) RI No. 108 tahun 1964.
Esensi Di Balik Hari Kartini
Hari Kartini diperingati setiap tahun secara ceremony. Kita mengenal Kartini dengan bijak bahwa ia adalah wanita pejuang Emansipasi. Memaknai hari kartini, sejatinya tidak hanya sesuatu yang bersifat ceremony. “Mengenang tanpa memaknai, meniru tanpa meneladani”, itu  adalah ucapan yang tepat ketika kita berbicara peringatan hari kartini dalam konteks saat ini. Emansipasi adalah suatu bukti adanya suatu tajdid (perubahan) berfikir atas pandangan sebelah mata terhadap kaum wanita. Sikap “Pemarginalan” kaum wanita di negeri ibu pertiwi ini perlu dibumi hanguskan sehingga wanita memiliki posisi dan hak yang sama seperti kaum pria. Belajar dari perjuangan Kartini telah mampu mengantarkan bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan menuju sebuah  perubahan kearah kemajuan, sehingga kaum perempuan dapat berperan dalam pembangunan sumber daya manusia maupun aktivitas pembangunan lainnya.
Namun demikian, alasan emansipasi perempuan tetap tidak boleh meninggalkan kodratnya sebagai perempuan. Perempuan harus mengerti peran dan tugasnya baik sebagai perempuan maupun sebagai istri. Kadang-kadang dengan emansipasi ini membuat perempuan lupa akan perannya sebagai seorang ibu. Kadang perempuan menganggap dirinya sudah mampu mandiri bahkan tidak jarang ia mengambil alih peran pria. Emansipasi bukan berarti membuat perempuan harus selalu sama persis seperti laki-laki. Apalagi perempuan ketika sukses dalam karir kebanyakan mereka menginjak-injak kaum laki-laki. Ini sekarang yang menjadi fenomena sosial dan menjadi kegelisahan bersama. Terkadang juga berdalih emansipasi, seorang wanita lupa memposisikan sebagai seorang Ibu. Ibu mempunyai peran  penting dalam suatu keluarga apalagi bagi anak-anaknya. Ia rela mengeluar rupiah untuk mendatangkan baby sister dan susu instan untuk anak-anaknya dan itu lebih bangga. Padahal  kalau mereka sadari itu melanggar yang namanya emansipasi. Emansipasi itu perlu tetapi kita harus tau posisi. Kalau kita hubungkan dengan permasalahan bangsa kita yang sangat komplek ini, ibu seharusnya dapat mengambil peran.
Ibu adalah “Madrosatul’awal” (sekolah pertama) sehingga mempunyai peran dasar dalam mendidik anak. Dengan berbagai warna corak masalah bangsa ini, khususnya adalah masalah karakter, wanita harus mampu memberikan perubahan dalam kompleksitas masalah realistis ini. Kalau dulu Kartini berjuang karena wanita dipingit dan termarginal, sudah saatnya sekarang para wanita harus mampu membaca fenomena sosial saat ini yaitu krisis moralitas bangsa. Maka Kartini-kartini modern saat ini harus mampu mendidik anaknya sejak dini sehingga mampu membentuk karakter anak yang bermoral dan religus. Karena terkadang ketika berbicara pendidikan, orang tua lebih percaya bahwa pendidikan formal yang akan mendidiknya. Kalau kita sadari, sejatinya pendidikan keluargalah yang menjadikan bentuk diri seseorang. Maka dari itu, Kartini patut menjadi teladan bagi kita semua meskipun konteks perjuangan zaman kartini dengan sekarang berbeda tetapi esensinya adalah kita mengambil semangat perjalanan perjuangan Kartini.
Posisi Emansipasi Dalam Teropong Modern Islam
Dalam dunia wacana diskusi, diskursus Gender memang tidak ada habisnya. Kaum Islam kiri dan kaum Islam kanan selalu berbanding terbalik bagaikan minyak dan air. Itu semua dikarenakan dari sudut pandang yang berbeda mereka meneropongnya. Dalam pandangan kaum fundamentalis, wanita tak mungkin sama dengan kaum adam, apalagi diatasnya. Tetapi dalam pandangan Islam modernis, wanita sejatinya memiliki peran yang sama dalam kehidupan ini. Artinya adalah bukan berarti wanita memiliki kebebasan penuh sehingga menyepelekan laki-laki, tetapi wanita memiliki hak-hak yang sama seperti kaum pria tanpa melupakan kodrat wanita itu sendiri. Kalau boleh saya mengambil satu ayat dalam kitab suci umat islam yaitu:

 
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”.(QS. An Nisa’ : 34)
Apakah wanita derajatnya di bawah kaum pria? tidak, sesungguhnya wanita malah lebih tinggi derajatnya di mata sang pencipta. jasa dan pengorbananya sungguh tak ternilai. Jadi emansipasi wanita atau dalam bahasa diskusi sering kita sebut kesetaraan gander itu perlu, akan tetapi jangan menyalahi kodrat seorang wanita. Jadilah wanita yang sebenarnya wanita, jangan kau nodai esensi seorang wanita.

Sabtu, 16 April 2016

OUT BOND KELAS IX DI HUTAN PINUS MANGUNAN BANTUL

SMP NEGERI 2 DLINGO
Warta Speda Dlingo – Menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2015/2016, seluruh siswa kelas IX  SMP Negeri 2 Dlingo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul mengikuti kegiatan outbound. Kegiatan tersebut di laksanakan pada Kamis (14/04/2016), bertempat di kawasan wisata Hutan Pinus Mangunan, di Desa Mangunan Dlingo Bantul. Tujuan dari kegiatan ini agar siswa tidak terlalu tegang dalam menghadapi Ujian Nasional nanti. pada kesempatan ini siswa juga di beri pemahaman dan motivasi bahwa tidak ada sesuatu yang mudah, namun juga tidak ada yang tidak mungkin jika dilakukan secara sungguh-sungguh pestasi nilai tertinggi merupakan salah satu target dalam pendidikan. namun usaha maksimal dari para siswa yang dapat dilakukan untuk meraihnya.
“ Dalam kegiatan outbond terdapat beberapa permainan yang memerlukan konsentrasi dan keberanian diri untuk melaksanakan segala sesuatu. Harapannya dapat menumbuhkan rasa percaya diri dari para siswa” Ujar Danang Mahardika, S.Pd.Jas, Motivator dan trainar dalam kegiatan ini.


Aditya, salah seorang siswa IX mengatakan sangat senang dengan adanya kegiatan Outbound ini karena bisa memacu semangat dan pikiran menjadi fresh.
“Kami sangat senang ada kegiatan Outbound seperti ini, disamping bisa memacu semangat belajar dan optimis dalam menghadapi segala rintangan, juga sebagai sarana refreshing.” Ujar Adit.
Pelaksanaan Ujian Sekolah (US) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada bulan Maret mendatang. Baru kemudian Ujian Nasional (UN) rencananya akan dilaksanakan di bulan Mei. Walaupun UN tidak menjadi syarat kelulusan, namun, nilai UN yang baik akan mengantarkan siswa siswi masuk ke sekolah lanjutan atas sesuai keinginan mereka. //es




Kamis, 14 April 2016

Rokok Gerbang Awal Pemakaian Narkoba

SMP NEGERI 2 DLINGO
Salah satu zat produk yang secara luas digunakan oleh masyarakat adalah rokok. Rokok menjadi hal yang lumrah di dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat, baik di lingkungan rumah, maupun di tempat kerja. Kita dapat temukan para perokok dengan santainya merokok di toilet, berjalan kaki, di dalam transportasi umum, mobil pribadi, bahkan ketika mengemudikan sepeda motor.
Tak hanya kaum dewasa yang merokok, remaja dan anak-anak pun sepertinya lekat dengan “budaya” merokok ini. Tak mengherankan jika pada beberapa waktu yang lalu, kita dapati video yang tersebar luas tentang balita yang kecanduan rokok, dan ironisnya difasilitasi oleh orang dewasa sekitarnya, bahkan direkam sebagai sebuah peristiwa lucu dan membanggakan.
Data Perokok di Indonesia
Data yang dikeluarkan oleh WHO, menyebutkan bahwa prevalensi perokok penduduk dunia berusia 15 tahun ke atas, sebesar 22 %. Sementara di Indonesia juga terjadi peningkatan jumlah perokok pada penduduk berusia 15 tahun ke atas.
Ilustrasi (Dok Okezone)
Sumber : Okezone.com

Jumlah rokok yang dikonsumsi rata-rata perhari  di Indonesia adalah sebesar 12.3 batang / hari. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 juga menyebutkan 64.9 % laki-laki merokok, dan 2.1 persen perempuan merokok. Juga ditemukan 1.4 % perokok berusia 10 – 14 tahun; 9.9 % perokok tidak bekerja.
Pada tahun 2014 dilaksanakan Global Youth Tobacco Survey (GYTS) di Indonesia dengan sampel sebanyak 5986 pelajar kelas 7-9, dan 4317 diantaranya berusia 13-15 tahun. Respons rate terhadap survey sebesar 89.5 %.
Hasil survey tersebut menunjukkan (CI 95 %) bahwa Current Tobacco smokers (merokok produk tembakau kapanpun dalam 30 hari terakhir) sebesar 19.4 %, dengan 35.3 % adalah anak laki-laki, dan 3.4 % adalah anak perempuan; Current Cigarette smokers (menghisap rokok dalam 30 hari terakhir) 18.3 %, 33.9 % adalah anak laki-laki, dan 2.5 % adalah anak perempuan. Sementara itu Frequent Cigarrette smokers (mengisap rokok selama 20 hari atau lebih, dalam 30 hari terakhir) sebesar 1.8 %, 3.7 % adalah anak laki-laki, dan 0.0 % anak perempuan.
Survey mengenai rokok pada orang dewasa, Global Adult Tobacco Survey(GATS) tahun 2011, melansir data bahwa di Indonesia, 36.1 % penduduk dewasa ( +61.4 juta penduduk) menggunakan produk tembakau, dengan proporsi laki-laki sebesar 67.4 % laki – laki, dan 4.5 % perempuan. 34.8 % penduduk merupakan Current Tobacco smokers (59.9 juta penduduk), 51.7 % laki-laki dan 0.1 % perempuan berusia 15 – 24 tahun; Usia 25 – 44 tahun, 73.3 % adalah laki-laki, dan 1.7 % perempuan;  pada rentang usia 45 – 64 tahun, 72.4 % laki-laki dan 5.8 % perempuan. Sedangkan rentang usia 65 tahun ke atas, 61.2 % laki-laki, dan 6.7 % perempuan.
Nikotin gerbang awal kecanduan narkoba
Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa di dalam rokok terkandung banyak sekali bahan berbahaya. Salah satu bahan yang terkandung di dalam rokok adalah nikotin, suatu bahan yang bersifat adiktif. Selain karena sifatnya, nikotin menjadi bahan candu yang paling mudah didapatkan, baik di toko-toko besar, warung, hingga pedagang asongan. Pembeli juga mempunyai pilihan untuk membeli per bungkus maupun eceran.
Studi-studi epidemiologi menunjukkan bahwa pemakaian rokok dan alkohol merupakan gerbang pemakaian narkoba lain. Survey Nasional di Amerika Serikat pada 90 % pemakai Cocaine usia 18 – 34 tahun menyebutkan bahwa mereka terlebih dahulu merokok sebelum memakai Cocaine. Begitu juga dengan kebanyakan pasien-pasien di tempat rehabilitasi narkoba di Indonesia, kebanyakan dari para penyalahguna maupun pecandu narkoba juga merupakan perokok.
Para ahli telah mengamati fenomena ini sejak lama, namun demikian para ahli belum mengetahui mekanisme nikotin secara biologi yang mempengaruhi pemakaian narkoba lain.

"Studi-studi epidemiologi menunjukkan bahwa pemakaian rokok dan alkohol merupakan gerbang pemakaian narkoba lain"

Pada tahun 2011, sebuah tim riset yang diketuai oleh Dr Eric Kandel, dari Columbia Universitydengan dukungan dana dari National Institute on Drug Abuse (NIDA) mempublikasikan hasil riset mengenai nikotin dengan judul A Molecular Basis for Nicotine as a Gateway Drug di New EnglandJournal of Medicine (NEJM). Dalam penelitian ini disebutkan bahwa mencit yang diberikan minumyang mengandung nikotin selama 7 hari, menunjukkan peningkatan respons terhadap kokain. Juga terdapat perubahan aktivitas sinyal di otak yang disebut dengan long-termpotentiation.
Pada penelitian-penelitian sebelumnya didapatkan fakta bahwa tingkat ekspresi gen yang disebut dengan FosB di area striatum otak berhubungan dengan kecanduan nikotin. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dr Kandeldkk, juga didapatkan fakta pemberian nikotin selama 7 hari tersebut meningkatkan ekspresi FosB sebesar 61%. Ketika diberikan kokain, mencit yang terlebih dahulu diberikan nikotin mengalami peningkatan ekspresi FosBsebesar 74 % dibandingkan tikus yang tidak diberikan nikotin terlebih dahulu.
Penelitian lain sebelumnya juga menemukan bahwa kokain akan mengubah struktur DNA melalui proses yang disebut histoneacetylation, dan proses ini akan mempengaruhi ekspresi dari FosB. Pemberian nikotin selama 7 hari pada mencit tersebut ternyata juga akan meningkatkan proses histoneacetylation ini.
Nikotin meningkatkan proses ini dengan menghambat molekul yang berperan dalam proses umpan balik asetilasi ini. Penelitian ini semakin meningkatkan pemahaman hubungan antara nikotin dan kecanduan zat lain serta menimbulkan harapan akan model treatment yang efektif untuk orang-orang yang mengalami kecanduan zat.
Setelah kita mengetahui bersama mengenai hubungan secara molekuler antara nikotin dan pemakaian zat lain, diharapkan upaya pengendalian penggunaan rokok di Indonesia juga semakin gencar, terutama pada penggunaan di kalangan anak-anak dan remaja, dimana pada usia tersebut otak sedang dalam tahap maturasi, yang jika terganggu oleh kecanduan zat baik rokok, alkohol maupun jenis narkoba lain akan sangat merugikan generasi muda bangsa Indonesia.
Bagaimana mengatur supaya rokok tidak didapatkan dengan mudah oleh anak-anak dan remaja merupakan tantangan bersama. Pemerintah sebagai regulator diharapkan membuat peraturan dan melaksakannya dengan konsisten, hingga ke tingkat yang paling bawah, khususnya peredaran rokok secara eceran. Sebagai orang tua dan anggota masyarakat, janganlah kita memberikan badrole model pada generasi muda kita, berikanlah contoh yang baik dengan tidak merokok, dan tidak menyuruh anak-anak untuk membeli rokok.

Dan akhirnya, marilah kita hidup secara sehat!

Referensi : https://www.selasar.com/gaya-hidup/rokok-gerbang-awal-pemakaian-narkoba

Ingin Jadi Pelajar Idola? Siapa Takut?

SMP NEGERI 2 DLINGO

Hasil gambar untuk pelajar berprestasi

Oleh: Dr. Moh Abdul Kholiq Hasan, MA.,M.Ed.

Pendahuluan

Usia muda adalah masa yang sangat ideal untuk bejalar, usia yang penuh enerjik dan produktifitas. Maka tidak mengherankan pada usia seperti ini kita dituntut untuk menjadi yang terbaik dari yang baik, karena kita harus sadar penuh bahwa kita adalah penerus perjuangan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, sangat wajar apabila usia muda seperti ini akan diminta pertanggung jawabannya di hari nanti.

Sejarah telah membuktikan bagaimana seorang pemuda mampu membawa perubahan kehidupan masyarakatnya. Siapa yang tidak kenal dengan Imam Syafi`i, sekitar umur tujuh tahun ia telah mampu menghafal al-Qur’an, dan ketika menginjak usia mudanya ia telah mampu menjadi rujukan masyarakat Muhammad Al-Fatih, pada umur 18 tahun ia mampu menaklukkan ibu kota Romawi Timur Bizantium. Mush`ab bin Umair ketika menjadi dubes pertama Islam juga baru berumur 18-an tahun. 


Kenapa kita belajar ?
Di dalam al-Qur`an, Allah berfirman “Katakanlah wahai Muhammad: apakah sama orang yang tahu dengan orang yang tidak tahu?” ( QS : Az-Zumar: 9). Tentu jawaban di setiap benak kita ketika ditanya kenapa kita belajar adalah kita ingin tahu terhadap sesuatu yang sebelumnya kita tidak tahu. Atau dalam bahasa lain kita ingin menghilangkan kebodohan yang ada dalam diri kita.

Dalam kaca mata Islam, belajar bukan saja untuk menghilangkan kebodohan yang ada dalam diri kita, tapi lebih didasari bahwa belajar adalah hak dan kewajiban bagi setiap insan. Belajar merupakan tuntutan agama sebelum menjadi tututan kehidupan. Keberadaannya menjadi ibadah yang sangat mulia disisi Allah SWT.  Oleh karenanya, ilmu pertama yang harus dipelajari pertama adalah ilmu yang mengatur bagaimana hubungan antara hamba dengan Tuhannya (ibadah).  

Untuk apa kita belajar ?
Lalu, untuk apa kita belajar susah-susah? Jawaban setiap dari kita boleh berbeda dan bermacam-macam, tapi yang jelas di sana ada sebuah kenyataan yang kita semua sebaiknya sepakat yaitu bahwa semua yang kita pelajari harus bermanfaat baik untuk pribadi kita maupun orang lain.

Kenyataan ini berlandaskan pada keyakinan kita bahwa semua aktivitas kita, baik yang kita sengaja atau tidak, baik yang berdampak positisf atau negatif, baik kecil atau besar, baik kelihatan orang atau tidak, semuanya akan ada catatannya secara detail.

Apa ciri pelajar idola ?
1.    Pandai Pasang Niat
Ciri utama pelajar idola, ia selalu pandai memasang niat dalam segala aktivitasnya. Ia belajar, mengerjakan PR, olah raga, kursus bahasa atau matematika, tidak lupa memasang niat. Ia sadar bahwa aktivitas sebaik apapun kalau tanpa niat, tentu tidak ada gunanya. Padahal semua aktivitas bisa menjadi ibadah yang agung karena keagungan niatnya. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa semua amalan dianggap sah apabila disertai niat yang benar. ( HR: Bukhari Muslim).

2.    Cerdas Pasang Target
Keberhasilan seseorang akan cepat dicapai apabila ia mampu dan cerdas memasang target dalam hidupnya. Gambaran orang yang tidak punya target dalam hidupnya adalah seperti orang yang mau pergi ke Semarang kemudian ia tidak memasang target kapan ia sampai?, jam berapa ?, hari apa?. Ia berpendapat yang penting sampai ke Semarang tanpa ada target tertentu. Nah pelajar idola ia akan selalu tersadarkan atas pentingnya pasang target dalam hidup. Ia akan selalu terkejar oleh terget yang dipasang, sehingga tidak ada baginya waktu yang tersia-siakan.

3.    Menjadi Yang Terbaik
Agama kita selalu mendidik agar kita jadi yang terbaik. Al-Qur`an sendiri menyuruh kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (QS: al-Mu`minun 61). Ini memberikan sebuah arti bahwa kita diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk bersaing sehat demi mencapai sebuah tingkatan yang lebih baik. Seorang mukmin harus berusaha sekuat tenaga agar hari esok lebih baik dari hari ini.

4.    Pandai mengiventasikan kesempatan

Pelajar idola harus mampu mengiventasikan kesempatan yang ada. Ia sadar betul bahwa Allah masih memberikan kesempatan kepadanya untuk belajar. Ia tahu bahwa tidak semua orang diberi Allah kesempatan mengenyam pendidikan sekolah. Oleh karenanya ia selalu pandai mengunakan kesempatan tersebut untuk berbuat lebih banyak dan bermanfaat baik untuk dirinya atau orang lain.

5.    Mengamalkan Ilmu
Sebagaimana disingung di atas, bahwa tujuan utama kita belajar adalah memberi manfaat baik untuk kita pribadi maupun orang lain. Kemanfaatan belajar tentu akan nihil tanpa adanya usaha mengamalkan ilmu yang telah dimiliki. Jadi ia belajar bukan hanya sekedar mentrasfer ilmu pengetahuan, melainkan juga harus diamalkan sesuai dengan kemampuan dan bidang spesialisasinya.  

6.    Cita-cita yang tinggi

Kita semua mungkin mempunyai cita-cita, tetapi tidak semua orang yang mampunyai cita-cita yang tinggi. Kita harus mampu membedakan antara cita-cita dengan angan-angan. Islam melarang kita pandai berangan-angan, sebaliknya Islam menganjurkan kita untuk mempunyai cita-cita yang tinggi. Bedanya adalah kalau angan-angan hanya dipikir tetapi kalau cita-cita dilaksanakan dan diusahakan semaksimal mungkin. Allah berfirman dalam sebuah hadist Qudsy : “Saya akan mengabulkan atau menuruti apa yang diinginkan atau dicita-citakan hamba-Ku ”. Oleh karena itu, kita tidak boleh berperasangka buruk kepada Allah. 

7.    Menjadi contoh bagi lainnya

Berusaha untuk bisa menjadi contoh bagi orang lain adalah cita-cita pelajar idola. Ia akan menjaga bicaranya, akhlaknya, dan penampilannya. Memang ketika ia sudah siap untuk menjadi pelajar idola, ia tidak merasa payah atas omongan orang lain, selama ia melakuaan aktvfitas yang diridhoi Allah. Selain ia menjadi bintang sekolah, iapun menjadi bintang para malaikat, karena keharuman akhlaknya tercium oleh para malaikat.

8.    Mencari komunitas sehat
Siapapun tidak akan mampu bertahan di hadapan berbagai faktor luar. Orang sedikit banyak akan terpengaruhi oleh komunitasnya. Kalau komunitasnya sehat, ia akan sehat pula, begitu pula sebaliknya. Pelajar idola tentu akan paham dan mampu memilih komunitasnya secara tepat dan benar. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa ‘agama seseoarang tergantung pada teman dekatnya’.Ini artinya adalah bahwa teman kita mempunyai andil dalam pembentukan kepribadian kita. Pada hadits lain diterangkan bahwa pemuda yang tumbuh di komunitas yang beribadah (sehat), maka ia termasuk tujuh orang yang mendapat naungan di hari akhir nanti.

9.    Bangun kreativitas da`wah
Suatu hal yang harus kita sadari sebagai seorang pemuda sekaligus pelajar adalah tanggung jawab kita sebagai pelajar muslim. Seoarang pelajar idola ia selalu membangun kreativitasya dalam berda`wah. Berda`wah untuk diri kita sendiri, teman, keluarga, lingkunagan dan masyarakat. Artian da`wah sangat luas bahkan tidak harus pidato di depan panggung, melainkan ucapan, tingkah laku, gaul kita, semuanya bisa menjadi da`wah kita. Seorang pemuda diharapkan mampu untuk selalu berkreativitas dalam berda`wah, maka mulailah dari yang mudah dan tentu semuanya butuh proses.

10.    Allah sebagai tujuan akhir
Semua orang pasti mempunyai tujuan yang berbeda-beda dalam hidupnya. Tetapi semuanya harus bermuara pada tujuan akhir kepada Allah SWT. Sebuah kenyataan yang harus kita renungkan dan dipahami bersama adalah bagaimana kita membangun kehidupan setelah kehidupan di dunia ini. Maka setiap individu kita dituntut untuk bekerja keras agar mampu menyeimbangkan antara kedua kehidupan tersebut.  

Penutup
Sesunguhnya di dunia ini tidak ada yang mustahil, semua bisa diusahakan, dengan tekad yang matang, usaha dan doa, kita semua mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa menjadi pelajar idola. Siapa berani ?

Sumber : 
1. Buku Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun Karangan Dr. Moh Abdul Kholiq Hasan, MA.,M.Ed.
2. http://mkitasolo.blogspot.co.id/2010/10/ingin-jadi-pelajar-idola-siapa-takut.html

Rabu, 13 April 2016

Pengertian BK dalam Pendidikan

SMP NEGERI 2 DLINGO
WMN 2015 -- Bimbingan di definisikan dalam beratus-ratus secara umum, bimbingan di anggap sebagai sebuah usaha untuk membantu orang dalam memahami dirinya sendiri dan dunia tentang dirinya atau sebagai sebuah usaha untuk mencapai realisasi diri maksimal individu.


Secara konseptual bimbingan melihat melibatkan sebuah sudut pandang dalam membantu seseorang sebagai sebuah konstruk pendidikan, bimbingan adalah wilayah pengalaman yang membantu siswa agar mampu membantu dirinya sendiri dan sebagi sebuah layanan, bimbingan adalah prosedur yang terorganisir untuk mencapai sebuah hubungan yang saling membantu.

Untuk memperoleh pengertian yang jelas tentang “bimbingan” berikut di kutipkan pengertian bimbingan (guidance) menurut beberapa sumber year book of education menyatakan bahwa: “guidance is a process of helping idividual through their own effort to discover in developing their potentialisties both forpersonal happiness and social usefulness” “bimbingan adalah proses bantuan antara individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengaruh diri sendiri yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri secaramaksimum kepada sekolah, keluarga serta masyarakat” sedangkan rogers “conseling is series of direct contants with the individual with aims to offer him assistance in changing his attitude and behaviour” “konseling adalah serangkaian kontak atau hubungan bantuan langsung dengan individu dengan bertujuan memberikan bantuan kepadanya dalam mengubah sikap dan tingkah lakunya.

Urgensi BK dalam keseluruhan program pendidikan
Perlu kita pahami terlebih dahulu, apakah perbedaan antara bimbingan dan pendidikan? Bukankah pendidikan itu sebenarnya merupakan pendidikan yang telah dilaksanakan disekolah-sekolah sejak dahulu. Bimbingan itu sebenarnya menyangkut semua usaha pendidikan yang dilakukan oleh guru baik didalam maupun diluar sekolah.

Namun demikian, walaupun bimbingan itu menyangkut tiap-tiap aspek dari kegiatan sekolah, hendaknya perlu diperhatikan bahwa pendidikan dan bimbingan berbeda dalam tujuan dan prosesnya. Pendidikan itu lebih menyangkut pada masalah perorangan (Individu), sedangkan bimbingan banyak menyangkut dengan faktor-faktor di luar individu.

Jadi bimbingan itu dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pendidikan. Dalam arti khusus, bimbingan menyangkut semua teknik konseling dan semua macam informasi yang dapat menolong individu untuk menolong dirinya sendiri.

Fungsi bimbingan dan konseling
a. Pencegahan (preventif)
Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya.Kegiatannya dapat berupa program orientasi, bimbingan karir, inventaris data.

b. Pemahaman
Maksudnya yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa dan agar siswa dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

Untuk mencapai perkembangan optimal siswa sesuai dengan tujuan institusional lembaga pendidikan pada dasarnya membina tiga usaha pokok, yaitu:
1. Pengelolaan administrasi sekolah
2. Pengembangan pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan melalui program intrakulikuler maupun ekstrakulikuler
3. Pelayanan khusus kepada siswa dalam berbagai bidang yang membulatkan pendidikan siswa/ menunjang kesejahteraan siswa seperti membina Osis, Pelayanan kesehatan, kerohanian, pengadaan warung sekolah, perpustakaan sekolah.

Dalam fungsi pemahaman disini mencakup:
1. Pemahaman tentang diri siswa
2. Pemahaman tentang lingkungan siswa
3. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas.

c. Perbaikan (penyembuhan)
Fungsi bimbingan yang kuratif yaitu yang berkaitan erat dengan fungsi bimbingan dan konseling yang akan mengahasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan siswa baik aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang digunakan adalah konseling dan remidial teaching.

d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Yang berarti layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat membantu siswa dalam memelihara dan mengembangkan pribadinya secara mantap, terarah dan berkelanjutan. Yaitu konselor senantiasa berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memfasilitasi perkembangan siswa. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

e. Fungsi penyaluran (distributif)
Yaitu fungsi bimbingan memberi bantuan kepada siswa dalam memilih kemungkinan kesempatan yang ada dalam lingkungan sekolah. Misalnya kegiatan ekstrakurikuler jurusan, program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.

f. Fungsi adaptasi (adative)
Yaitu fungsi bimbingan sebagai pemberi bantuan para pelaksana pendidikan khususnya konselor guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, bakat, kebutuhan serta kemampuan siswa dan memperhatikan dinamika kelompok.

g. Fungsi penyesuaian (adjuditive)
Fungsi bimbingan sebagai pemberi bantuan kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah atau norma agama.

Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan bimbingan dan pendukung bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil sebagaimana yang terkandung dalam masing-masing fungsi. Setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara langsung mengacu pada salah satu atau beberapa fungsi tersebut, agar hasil yang hendak dicapai secara jelas dapat diidentifikasikan dan dievakuasi.

Tujuan bimbingan dan konseling

A.Tujuan umum
Tujuan umumnya adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dalam UU Sistem Pendidikan Nasional tahun 1989 (UU No. 2/1989) yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan:
-Mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas perkembangannya
-Mengenal dan memahami potensi/ peluang yang ada dilingkungannya
-Mengenal dan menentukan tujuan hidupnya
-Memahami dan mengatasi permasalahan pribadi
-Menggunakan kemampuan untuk kepentingan pribadi, lembaga dan masyarakat
-Menyesuaikan diri dengan lingkungan
-Mengembangkan segala potensi dan kekuatannya secara tepat dan teratur secara optimal.

B.Tujuan khusus
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, perkembangan belajar (akademik), dan perkembangan karir.
1) Tujuan bimbingan dan konseling yang menyangkut aspek pribadi-sosial siswa antara lain:
-Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.
-Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi
-Membuat pilihan secara sehat
-Mempu menghargai orang lain
-Memiliki rasa tanggungjawab
-Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi
-Dapat menyelesaikan konflik
-Dapat membuat keputusan secara efektif.

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek perkembangan belajar (akademik) adalah:
-Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.
-Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan
-Mampu belajar secara efektif
-Memiliki keterampilan, kemampuan dan minat.

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek perkembangan karir, antara lain:
-Mampu membentuk identitas karir, dengan mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam lingkungan kerja
-Mampu merencanakan masa depan
-Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir
-Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.

Faktor yang melatarbelakangi bimbingan dan penyuluhan dibutukan dalam lapangan pendidikan.
A. Faktor perkembangan pendidikan
1. Demokrasi pendidikan
2. Perubahan sistem
3. Perluasan peraturan pendidikan.

B. Faktor sosial kultural
Faktor ini muncul sebagai akibat dari perubahan sosial dan budaya yang menimbulkan kesenjangan antara satu golongan dengan golongan lain.

C.Faktor psikologi
Dari segi psikologis anak adalah pribadi yang sedang berkembang yang menuju kearah kedewasaan, perubahan tersebut menyebabkan berada dalam keadaan yang sulit. Untuk itu, mereka perlu mempersiapkan diri dari segala intelektual emosional.

4. Peran bimbingan dan penyuluhan dalam pendidikan
Peranan bimbingan dan penyuluhan disekolah ialah mempelancar usaha-usaha sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Usaha untuk mencapai tujuan ini sering mengalami hambatan, dan ini terlihat pada anak-anak didik. Mereka tidak bisa mengikuti program pendidikan disekolah karena mereka mengalami masalah, kesulitan ataupun ketidakpastian. Disinilah letak peranan bimbingan dan penyuluhan, yaitu untuk memberikan bantuan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga anak-anak dapat belajar lebih berhasil. Dengan begitu, pencapaian tujuan pendidikan lebih dapat diperlancar.

5. Kedudukan bimbingan dan penyuluhan dalam pendidikan
Beberapa kriteria yang menjadi syarat bahwa pendidikan dapat dikata bermutu adalah pendidikan yang mampu mengintregasikan tiga bidang kegiatan utama secara efektif, yaitu: bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional dan kurikulum, dan bidang pembinaan siswa (bimbingan dan konseling).

a. Bidang administratif dan kepemimpinan
Bidang ini merupakan kegiatan yang berkaitan dengan masalah administrasi dan kepemimpinan, yaitu masalah yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan secara efesien.

b. Bidang pengajaran dan kurikuler
Bidang ini bertanggung jawab dalam kegiatan pengajaran dan bertujuan untuk memberikan bekal, pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada pesertadidik. Pada umumnya bidang ini merupakan pusat kegiatan pendidikan dan merupakan tanggung jawab utama staff pengajar.

c. Bidang pembinaan siswa (bimbingan dan konseling).
Bidang ini terkait dengan program pemberian layanan bantuan kepada peserta didik dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya.

Menurut Dr. Thari Musnamar, bimbingan dan penyuluhan disekolah dalam pelaksanaannya mempunyai beberapa pola atau kemungkinannya operasionalnya:
1.Bimbingan identik dengan pendidikan.
2.Bimbingan sebagai pelengkap pendidikan.
3.Bimbingan dan penyuluhan sebagai pelengkap kurikuler.
4.Bimbingan dan penyuluhan sebagai bagian dari layanan urusan kesiswaan.
5.Bimbingan dan penyuluhan sebagai sub sistem pendidikan.


Peramu: 
Nurul Azizah Zain
(Mahasiswi Bimbingan dan Konseling UNNES Semarang)